Satu lagi pengalamanku yang kutuangkan dalam tulisan, mungkin ini adalah
kejadian yang umum, tetapi bagiku.. Ini adalah pengalaman yang
sensasional dan terjadi pada masa sekarang. Dan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.. Sengaja nama pelaku aku samarkan,
kecuali namaku.
Dalam posisiku sebagai sekretaris sekarang ini, maka hubungan dengan
relasi tidak bisa aku hindari.. Tugas entertaint selalu diberikan
kepadaku, mungkin bos ku tahu benar bagaimana memanfaatkan kecantikanku
didalam menghadapi klien atau relasinya, hingga akhirnya aku
berkenalan.. Sebut saja namanya Mas Andy.. Seorang eksekutif muda..
Usianya kira-kira 30 tahun, tinggi 175 cm dengan bentuk tubuh
proposional. Mas Andy ini sudah berkeluarga dan punya 2 putra, dalam
sehari bisa 3-4 kali Mas Andy menghubungiku via telepon..
Dari membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan bisnis sampai ke
permasalahan rumah tangganya.. Hingga akhirnya aku mendengarkan
pengakuan dari Mas Andy, ternyata dia seorang bisexual.. Gila..? Memang
gila.. Tetapi aku malah antusias mendengarkan ceritanya, dan menurut
pengakuannya.. Sekarang ini dia juga jalan dengan salah satu
karyawannya.. Dan mereka telah jalan 1 tahun lamanya tanpa sepengetahuan
siapa-apa.. Kecuali aku..
Sejak pengakuannya itu.. Mas Andy sering menelponku.. Dan apabila
pembicaraan sudah menyinggung hubungan dengan karyawannya itu.. Aku
tidak sungkan untuk mengodanya, kata.. Wah.. Asyik nih main pedang..
Atau gimana sih Mas ML nya.. Candaku selalu dijawab dengan tertawa saja
oleh Mas Andy.
Hari itu adalah hari jumat, dan seperti biasa Mas Andy kembali menghubungiku via telepon.
"Hallo.. Selamat sore Nia" serunya.
"Oh.. Mas Andy.. Selamat sore juga Mas" sahutku.
"Apa nih acaranya nanti malam?"
"Wah.. enggak ada acara nih Mas"
"Gimana kalau nanti malam kita jalan.. Nanti kukenalkan temanku" seru Mas Andy lagi.
Aku tahu yang dimaksud "temannya" itu adalah teman jalannya, dan memang akupun penasaran seperti apasih teman Mas Andy itu.
"Boleh aja Mas" jawabku.
"Oke.. Nanti aku jemput jam 8 malam yaa" serunya lagi.
Jam 19.30 aku sudah berdandan rapih, aku memakai t'shirt dan jeans
ketat, dibalik itu aku memakai bra dan g-string berwarna pink.. Warna
favoritku, rambut hitamku yang panjang kubiarkan terurai kebelakang, dan
benar.. Tepat jam 20.00 Mas Andy datang menjemputku, aku pun langsung
masuk ke dalam mobilnya dan duduk di depan.
"Wah.. Malam ini kamu cantik sekali Nia" puji Mas Andy, aku hanya tersenyum saja, lalu.
"Nia.. Kenalkan temanku" seru Mas Andy.
Ternyata dibangku belakang duduk seorang laki-laki, aku pun menoleh sembari mengulurkan tanganku.
"Nia.. "sahutku,
"Joni.." sahut pria itu sembari menjabat tanganku.
Mhmm.. Ternyata yang namanya Joni ini macho juga.. pikirku. Selama
perjalanan kami banyak ngobrol, dan dari pembicaraannya aku tahu kalau
usia Joni ini sepantaran dengan aku yaitu 24 tahun, dan dia berasal dari
daerah.. Dikota ini dia mengontrak rumah dan tinggal sendirian.
Malam itu kami habiskan dengan duduk-duduk dan ngobrol di sebuah cafe..
Dan aku merasa geli juga melihat tingkah laku Mas Andy dan Joni..
kadang-kadang dalam tawa canda mereka.. Suka saling pandang dan
sekali-kali saling berpegangan tangan layaknya seperti dua orang
kekasih.. Apalagi sedari tadi tidak henti-hentinya mereka berdua memesan
draft beer.. Minuman ringan kata mereka.. Sementara aku hanya memesan
long island.. Minuman ringan juga.. menurutku?
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 ketika kami keluar dari cafe itu,
tampak sekali Mas Andy dan Joni sudah mulai dipengaruhi alkohol,
sedangkan aku.. kepalaku mulai rada-rada pusing.. Karena pengaruh
alkohol juga. Dari situ kita pergi ketempat Joni.. Jelas maksud Mas Andy
adalah mendrop Joni terlebih dahulu, tetapi ternyata kamipun mampir
ditempat Joni.. Dan aku menurut saja ketika disuruh turun.. Masuk ke
dalam rumah Joni, akupun duduk diruang tamu.. Sementara Mas Andy dan
Joni masuk ke dalam.. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan didalam..
Tetapi menunggu adalah pekerjaan yang paling menyebalkan.. Apalagi
pengaruh alkohol sudah memenuhi kepalaku, aku pun berjalan ke dalam..
Menuju kesebuah kamar yang tidak tertutup.. Tampak cahaya lampu terang
dari dalam kamar itu, ketika aku melihat ke dalam.. Terkejutlah aku..
Tampak Mas Andy dan Joni sedang.. berdiri ditengah kamar.. Dan
berciuman.. Hah! Mas Andy hanya mengenakan jelana jeansnya.. Sementara
kaosnya sudah entah kemana.. Dan Joni dia hanya memakai celana kolor
saja..
Aku hanya berdiri bengong diambang pintu.. Melihat adegan itu.. Tampak
mereka sangat ganas sekali berciuman.. Joni lebih sedikit agresif.. Dia
berusaha melepas celana jeans Mas Andy hingga akhirnya terlepas lalu
celana kolor Mas Andy pun dilepasnya.. Maka tampaklah batang kemaluan
Mas Andy yang.. Besar dan tegang itu.. Ohh, segera Joni mencekal batang
kemaluan Mas Andy itu lalu dikocok-kocoknya dengan tangan kanannya..
Setelah itu Jonipun berjongkok dihadapan Mas Andy.. Dan.. Astagaa..
Dengan ganas Joni mengisap batang kemaluan Mas Andy itu.. Woowww..
Sungguh indah sekali pemandangan di depanku itu.. Tampak batang kemaluan
Mas Andy langsung dihisap oleh Joni.. Dijilat-jilat kepalanya terus
dihisap lagi.. Joni mengerakkan kepalanya maju mundur sehingga tampak
batang kemaluan Mas Andy keluar masuk mulut Joni.. Melihat itu semua
membuat pikiranku jadi kacau.. Tetapi aku tidak mau berkedip sekalipun
melihat itu..
Tiba-tiba Mas Andy menoleh kepadaku.. Dan tersenyum..
"Nia.. Jangan bengong aja.. Ayo masuk kesini" serunya.
Aku sempat terkejut.. Tetapi akupun berhasil menguasai diriku.. Lalu aku
membalas senyum Mas Andy itu.. Dan.. Aku melangkah masuk ke dalam..
Duduk ditepian ranjang, dan memperhatikan adegan itu tanpa berkedip..
Maklum.. Aku suka banget melihatnya, kemudian Mas Andy menyuruh Joni
duduk disampingku.. Dan dia berlutut dilantai diantara kedua kaki Joni..
Ditariknya celana kolor Joni itu hingga terlepas.. Tampak olehku batang
kemaluan Joni.. yang berdiri tegak itu.. Tidak terlalu besar jika
dibanding milik Mas Andy.. Tapi mengairahkan juga.. Oohh..
Dengan rakus Mas Andy langung memasukkan batang kemaluan Joni ke dalam
mulutnya.. Dijilatinya.. Dari kepala sampai kebiji pelirnya.. Ohh
indahnya.. Diam-diam akupun terangsang hebat.. Sementara Joni hanya
mengelinjang keenakan dengan mata setengah terpejam.. Lalu Mas Andy
mengangkat kedua paha Joni dan ditekuknya ke atas.. Lalu dia menjilati
bagian bawah biji pelir Joni.. Tampak tubuh Joni tersentak-sentak
keenakan.. Gilaa.. Aku hanya duduk menonton adegan itu.. Sungguh
mengairahkan..
"Hayoo.. Nia.. Ikutan" seru Mas Andy.
Aku hanya tersenyum saja.. Tapi gairahku.. Ohh.. Aku sudah tidak tahan
lagi, akhirnya akupun mendekatkan kepalaku ke batang kemaluan Joni itu..
Tercium aroma khas.. Penis laki-laki, kemudian kujuiurkan lidahku
menjilati batang kemaluan Joni.. Aaahh.. Nikmatnya.. Kukulum batang
kemaluan Joni hingga.
"Aahh.. Nggkk.. Uuhh.." terdengar erangan Joni..
Rupanya hal itu membuat Mas Andy kepingin batang kemaluannya dioral
olehku, lalu dia berlutut ditepi ranjang dan menyodorkan batang
kemaluannya hingga menyentuh pipiku.. Gilaa.. Aku tidak mau
menyia-nyiakan itu.. Segera kukulum kepala batang kemaluan Mas Andy..
"Iyaa.. Iyaa.. Oohh" terdengar desisan Mas Andy..
Kukulum dan kujilati kedua batang kemaluan itu secara bergantian, dari
sudut mataku.. Aku melihat Mas Andy memperhatikan perbuatanku itu
demikian juga Joni.
Lama kuoral kedua batang kemaluan mereka, kemudian Joni merubah
posisinya.. Ia menungging ditepian ranjang.. Sementara Mas Andy
mengambil sesuatu dari atas meja.. Akupun sadar apa yang akan mereka
lakukan, rupanya permainan akan segera dimulai.. pikirku, tampak Mas
Andy mengolesi batang kemaluannya dengan cream yang ia tuangkan dari
botol, dan aku pun segera beraksi.. Kujilati anus Joni yang ditumbuhi
bulu-bulu.. itu.. Terasa beberapa kali tubuh Joni tersentak-sentak
karena nikmat.. Kucolok-colok ujung lidahku ke dalam..
"Aaahkk.. Ooh.. Nggkk.."
Joni mengerang keenakan.. Lalu Mas Andy menyerahkan botol cream itu
padaku.. Kutuang isinya ketelapak tanganku.. Lalu kuolesi ke sekitar
anus Joni.. Sembari sekali-kali kususupkan telunjukku ke dalam lobang
pantat Joni itu.. Setelah itu Mas Andy berdiri dibelakang bokong Joni
dan segera mengarahkan batang kemaluannya ke lobang pantat Joni.. Akupun
tidak tinggal diam.. Kubuka belahan pantat Joni.. Hingga tampak lobang
anus Joni merekah.. Dan.. Bless.. Perlahan tapi pasti.. Batang kemaluan
Mas Andy masuk ke dalam..
"oohh.. Nggkk.. Aahh" erang Joni..
Setelah itu tampak gerakan erotis pinggul Mas Andy maju-mundur.. Akupun
turun dari ranjang sembari memperhatikan adegan itu.. Ohh.. Sangat..
Sangat sensasional.. Dan tanpa sepengetahuan mereka.. Aku mulai melepas
pakaianku.. Hingga telanjang bulat..
Kemudian kupeluk tubuh Mas Andy dari belakang sehingga kedua buah dadaku
menyentuh punggungnya.. Dan kedua tanganku pun melingkar di dadanya..
Kutempelkan perutku dan pinggulku ke tubuh bagian belakang Mas Andy..
"Aahh.. Nggkk.. " terdengar desisan Mas Andy..
Dalam posisi demikian.. Pinggulku pun kugerak-gerakan maju mundur
mengikuti gerakan Mas Andy.. Aahh.. nikmatnya, kuciumi tengkuk Mas Andy
dari belakang.. Aku benar-benar lost kontrol.. Rupanya Mas Andy tahu..
kegelisahanku.. Iapun mengulurkan tangan kanannya kebelakang dan
langsung meraba kemaluanku.. Kurenggangkan pahaku agar tangan Mas Andy
leluasa meraba-raba kemaluanku.. Aaahh.. Ohh.. Aku merintih.. Nikmat
ketika jari-jari Mas Andy menyodok-nyodok liang kemaluanku.. Akupun
segera mendekap semakin erat tubuh Mas Andy dari belakang dengan tetap
mengikuti irama pergerakan pinggulnya.
"Kamu mau Nia.." bisik Mas Andy.
"Ooh.. Iya.. Mas.. Iya" sahutku.
"Naik deh ke atas ranjang" serunya lagi.
Akupun segera naik ke atas ranjang, dan menungging ditepian ranjang disamping Joni.. menanti dengan pasrah.. Lalu
"Mau dimasukin kemana Nia..?" tanya Mas Andy.
"Terserah mass" sahutku pelan.
Ternyata Mas Andy memilih kemaluanku..
"Aah.. Oohh.. Aaghhkk" rintihku ketika terasa batang kemaluan Mas Andy
yang masih berlumuran cream masuk ke dalam liang vaginaku.. Aku
benar-benar merasakan nikmat.. Lalu Joni yang masih menungging
disampingku menoleh padaku.. Akupun menoleh padanya lalu ia menjulurkan
lidahnya.. Akupun segera menjilati lidah Joni dengan lidahku, akhirnya
bibir kami bertautan.. Oohh.. Nikmatnya..
Setelah agak lama.. Akhirnya kami ganti posisi.. Joni terlentang diatas
ranjang dan aku naik ke atas tubuhnya.. Perlahan-lahan aku memasukan
batang kemaluan Joni ke dalam liang vaginaku.. Oohh.. Aaahh..
Nikmatnya.. Setelah itu aku menekuk kedua lututku kedepan sehingga dari
belakang Mas Andy bebas memasukan batang kemaluannya ke dalam lobang
pantatku..
Nggkk.. Aaahh.. Terasa seret.. Tapi peralahan-lahan.. Amblas juga
seluruh batang kemaluan Mas Andy ke dalam lobang pantatku.. Gillaa..
Gilaa.. Nikmat.. Sekali.. Ohh.. Susah aku menuliskan apa yang aku
rasakan tetapi.. Sungguh sensasi sekali.. Apalagi Joni.. Dia tidak
tinggal diam.. Dengan rakusnya Joni mengisap-isap kedua puting
payudaraku bergantian.. Oohh.. Sungguh.. Saat itu aku tidak mau
permainan kami berakhir.. Dan walaupun aku sudah dua kali klimaks
tetapi.. Aku tidak mau.. Permainan ini berakhir..
Akupun segera mengambil inisiatif. Aku minta agar posisi diubah.. Mas
Andy terlentang diatas ranjang.. Sementara aku terlentang diatas tubuh
Mas Andy, dan tetap batang kemaluan Mas Andy didalam anusku.. Dan Joni..
Telungkup diatas tubuhku dengan batang kemaluannya tertancap didalam
vaginaku.. Oohh.. Nikmaatt..
Setiap gerakan yang mereka lakukan membuat tubuhku mengejang-ngejang
menahan nikmat, apalagi tangan Mas Andy tak henti-hentinya meremas-remas
payudaraku.. Ooh.. Aahh.. Ruaarr biassaa..
Lalu aku menekuk kedua lututku ke atas dan kedua kakiku segera merangkul
pinggang Joni.. Nikmat sekali.. Apalagi Joni juga aktif menciumi
bibirku, leherku dan seluruh wajahku dijilatinya, aku hanya bisa
memejamkan mataku.. Menikmati kenikmatan yang tiada taranya ini,
perlahan tapi pasti.. Joni mulai mempercepat gerakkannya, sementara
pinggul Mas Andypun tidak mau diam, dia menghentak-hentakkan pinggulnya
ke atas sehingga batang kemaluannya keluar masuk lobang pantatku.
Ooohh.. Enak sekali, hingga akhirnya.
"Aaggkk.. Aku.. Mau keluar.. Aku mau keluar" erang Joni.
"Saya juga.. Oohh.. Aaakk.." erang Mas Andy juga.
Gilaa.. Aku tidak mau.. Tidak mau permainan ini berakhir, aku pun menjadi egois sekali..
"Jangan.. Jangan dulu Mas.. Nanti aja.. Ohh" seruku dengan nafas memburu.
"Kenapa.. Nia.. Nggkk.. Kamu belum puas..?" bisik Mas Andy.
"Jangan dulu.. Mas.. Biar kuminum sperma kalian.." seruku.
Gilaa.. Akupun tidak sadar mengucapkan kata-kata itu.. Tapi jujur.. Aku
kepingin sekali.. Karena belum 100% puas jika belum menelan sperma
mereka.
Lalu akupun duduk ditepi ranjang sementara mereka berdua berdiri dengan
masing-masing batang kemaluan mengarah ke bibirku.. Kukocok-kocok batang
kemaluan mereka dengan kedua tanganku.. Sementara lidahku menjilati
kesana-kemari.. Kuisap dan kukulum kedua batang kemaluan itu secara
bergantian dan..
"Aaaggkk.. Nggkk.. Aarrgghhkk.." tiba-tiba terdengar suara erangan Mas Andy.
Aku segera membuka mulutku dan.. Crott.. Croott.. Keluarlah sperma Mas
Andy yang segera masuk ke dalam mulutku.. Nikmatt.. Sekali.. Dan
kujulurkan lidahku menjilati lobang kencing Mas Andy.. Aku tidak mau
kehilangan setetespun sperma Mas Andy itu.
Beberapa detik kemudian Joni.. Dia mengerang panjang juga.. Walau
mulutku masih penuh sperma Mas Andy.. Akupun siap menerima muncratan
sperma Joni.. Kumasukan kepala batang kemaluan Joni itu ke dalam
mulutku, dan.. Crot.. Crot tersemburlah sperma Joni didalam mulutku..
Ohh.. Banyak.. Sekali.. Sampai beberapa kali aku harus menelannya..
Akhirnya kami bertigapun rebah diatas ranjang.. Peluh membasahi tubuh kami..
"Nia.. Nia.. Tidak disangka.. Kamu luar biasa.." seru Mas Andy.
"Benar.. Kamu hebat Nia" tambah Joni, dan aku hanya tersenyum saja.
"Kalian juga aneh.. Tapi hebat" seruku.
"Tapi ada satu permintaanku Mas.." tambahku.
"Apa tuh Nia.." tanya Mas Andy.
"Aku mau kita komitment.. Hanya sebatas ini saja.. Oke?" seruku.
"Iya dong Nia.. Aku kan punya isteri.. Dan kamu juga.. Ada tunangan kamu" sahut Mas Andy.
Akupun tersenyum puas.. Dan tanpa sadar aku melirik ke jam didinding..
Gilaa.. Sudah jam 2 pagi. Dan benar.. Mas Andy benar-benar memegang
komitmentnya, setelah kejadian itu dia tetap sopan kepadaku, dan tidak
sekalipun dia menyinggung-nyinggung kejadian itu, dan aku.. Akupun
demikian.. Nothing happened beetwen us..
E N D